Cari Sesuatu di Blog ini
Review Anime (Oregairu) Yahari Ore no Seishun Love Come wa Machigatteiru
By : Gibran HakimBagaimana masa muda kita? Apakah kita selalu disapa oleh sekumpulan teman? Apakah kita selalu diajak berbicara dengan teman-teman kita? Apakah kita bersenang-senang dengan mereka dalam berbagai kegiatan? Apakah kita bebas berbicara dengan siapa saja yang kita temui dengan penuh percaya diri? Jika untuk saya, jawaban dari semua pertanyaan itu adalah "tidak". Karena itu saya sangat menikmati anime ini.
Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru. (Ternyata komedi cinta masa muda saya salah.) biasanya disingkat menjadi Oregairu. Ketika saya mengetahui anime antisosial ini akan tayang pada awal April saya sangat senang. Karena ketika saya membaca preview ceritanya, anime ini akan menceritakan tokoh yang mirip dengan saya.
Info
"Yahari Ore no Seishun Love Comedy wa Machigatteiru."
(Ternyata komedi cinta masa muda saya salah.)
Episode : 13 (TV)
Tayang : Spring 2013 (5 April 2013 - 28 Juni 2013)
Genre : comedy, romance, school
Studio : Brains Base
Story
Hachiman Hikigaya adalah pelajar SMA yang tak punya teman sama sekali dan tersingkir dari pergaulan. Ia menganggap anak-anak yang menikmati masa mudanya sebagai "kebohongan". Hachiman mempunyai pandangan hidup yang berbeda dari tokoh-tokoh lain pada umumnya. Pandangan hidupnya negatif tetapi logis dan realistis. Ia memutuskan untuk pasrah dan hidup tenang dengan menjadi seorang penyendiri.
Namun rencana Hachiman gagal ketika salah satu gurunya, Hiratsuka-sensei, memaksanya untuk bergabung dengan Klub Relawan. Klub ini bertujuan untuk membantu orang-orang yang mempunyai masalah. Parahnya, di klub itu ia bertemu dengan satu-satunya anggota yang merupakan murid tercantik dan terpandai di sekolah, Yukino Yukinoshita.
Terjadilah interaksi unik antara Hachiman dan Yukinoshita. Mereka saling bertukar pikiran dengan kata-kata dan jalan pikiran mereka. Meski mereka bedua saling bertolak belakang, bisa dikatakan kalau mereka selevel. Akhirnya diketahui juga bila Yukinoshita mempunyai kesamaan dengan Hachiman, yaitu sama-sama tersingkir dari pergaulan. Bedanya, nasib Yukinoshita disebabkan oleh dirinya yang terlalu cantik dan terlalu sempurna.
Selanjutnya bergabung satu orang lagi ke Klub Relawan, Yui Yuigahama yang merupakan teman sekelas Hachiman. Berbeda dengan Hachiman dan Yukinoshita, Yuigahama bersifat sociable. Namun menurut saya ia kurang percaya diri dalam berinteraksi. Dan meski ditindas oleh suatu kelompok, ia berusaha untuk tetap bersikap baik.
Unique Character Names
Jika saya perhatikan, salah satu hal yang unik dari anime ini adalah kebanyakan nama tokoh mempunyai beberapa suku kata / bagian yang diulang.
- Yui Yuigahama
- Yukino Yukinoshita
- Hayato Hayama
- Shizuka Hiratsuka
- Saki Kawasaki
- Saika Totsuka
- Rumi Tsurumi
- Hina Ebina
Kenapa kok namanya begitu? Menurut saya itu karena ada hubungannya dengan nama pengarang asli cerita ini. Anime ini diadaptasi dari light novel dengan judul yang sama yang dikarang oleh Wataru Watari. Nama yang unik. Mungkin dia bikin nama tokoh-tokohnya terinspirasi namanya.
Comedy?
Sesuai dengan judul dan genrenya, anime ini mempunyai sisi komedi. Hal-hal lucu pada cerita bersumber dari banyak hal. Yang pertama adalah trap. Ada satu tokoh laki-laki yang cantik seperti perempuan di sini: Saika Totsuka. Trap ini berhasil menipu saya dan membuat saya tertawa. Lihat saja reaksi Hachiman ketika melihat Saika.
Haruno Yukinoshita
Comedy?
Sesuai dengan judul dan genrenya, anime ini mempunyai sisi komedi. Hal-hal lucu pada cerita bersumber dari banyak hal. Yang pertama adalah trap. Ada satu tokoh laki-laki yang cantik seperti perempuan di sini: Saika Totsuka. Trap ini berhasil menipu saya dan membuat saya tertawa. Lihat saja reaksi Hachiman ketika melihat Saika.
Hal-hal lucu lain kebanyakan timbul dari jalan pikiran seorang Hachiman yang unik. Sebagai contoh adalah bagaimana Hachiman yang tidak punya teman mendeskripsikan sebuah handphone.
Dan ada juga keanehan-keanehan dari tokoh-tokoh lain. Bahkan ada yang pengidap chuunibyou. Ia adalah Zaimokuza Yoshiteru Mungkin selevel dengan Rikka Takanashi. Hahaha.
Ini gambar Zaimokuza saat melihat pertandingan tennis Hachiman. Cukup lucu untuk membuat saya tertawa.
Characters
Hachiman Hikigaya
Remaja antisosial yang dipaksa untuk bergabung ke Klub Relawan. Meski tak punya seorang teman pun, Hachiman mempunyai pengetahuan yang luas tentang pandangan hidup dan tingkah laku manusia, meski terkadang agak negatif. Ia mampu menyelesaikan masalah dengan efektif meski tak ada orang yang menganggapnya. Ia juga lebih memilih kejujuran daripada kebohongan, meski akhirnya semua orang membencinya.
Yukino Yukinoshita
Murid terpandai dan tercantik di sekolah. Ia juga berasal dari keluarga kaya. Sebelum Hachiman bergabung ia merupakan anggota satu-satunya Klub Relawan. Ia mempunyai julukan "Ice-cold Beauty" karena sifatnya yang dingin. Ia tersingkir dari pergaulan karena dirinya yang terlalu sempurna.
Yui Yuigahama
Teman sekelas Hachiman yang juga bergabung dengan Klub Relawan. Ia sangat sociable, meski terkadang ia kurang percaya diri dan bersikap lemah dalam menghadapi masalah. Ia sangat perhatian terhadap Hachiman.
Shizuka Hiratsuka
Dia adalah guru yang memaksa Hachiman bergabung ke Klub Relawan. Ia sering memberi pengarahan kepada anggota-anggota Klub Relawan. Meski usianya sudah cukup dewasa, ia masih belum menikah. Ia sangat sensitif dengan hal-hal datau pembicaraan yang berkaitan dengan pernikahan.
Zaimokuza Yoshiteru
Kenalan Hachiman. Dia merupakan pengidap chuunibyou dengan terus bergaya bagai kesatria di zaman perang dulu. Dia meminta bantuan kepada Klub Relawan untuk memberi komentar terhadap naskah light novel buatannya. Yukinoshita mengomentarinya dengan "kejam". Diantaranya, banyak grammar yang salah, penulisan Kanji yang salah, subjek kalimat tidak ditaruh di depan, dan mengapa harus ada adegan heroine lepas baju. Aaarghh.. Zaimokuza langsung KO. Meski begitu ia berterimakasih pada Klub Relawan atas komentar mereka.
Saika Totsuka
Laki-laki yang mirip perempuan ini adalah teman sekelas Hachiman. Ia meminta bantuan kepada Klub Relawan untuk membantunya berlatih tenis. Saat mereka berlatih, datanglah kelompok Miura, yaitu kumpulan murid populer dari kelas Hacihman, yang ingin menggunakan lapangan tenis. Mereka pun menantang kelompok Hachiman dalam pertandingan. Berkat keahlian Hachiman dalam bermain tenis, tim Hachiman menang. Sayangnya, meskipun Hachiman menang, tidak ada satupun orang yang menganggapnya, sekakan Hachiman hanya angin lalu.
Komachi Hikigaya
Adik perempuan Hachiman. Tidak seperti kakaknya, Komachi sangat aktif dan ceria. Ia juga saling kenal dengan Yuigahama dan Yukinoshita.
Hayato Hayama
Dia adalah murid tampan yang sekelas dengan Hachiman. Dia meminta bantuan Klub Relawan ketika ia merasa hubungan teman-teman kelompoknya yang lain menjadi jauh. Sejak ia pernah dibantu Klub Relawan, ia menjadi lebih memperhatikan Hachiman. Terkadang ia membantu Klub Relawan untuk menyelesaikan masalah yang lain.
Yumiko Miura
Murid terkenal dari kelas Hachiman. Dia sering memperlakukan seseorang dengan rendah, terutama Yuigahama. Dia mempunyai hubungan rival dengan Yukinoshita.
Saki Kawasaki
Teman sekelas Hachiman. Adiknya meminta bantuan Klub Relawan karena mencurigai kakaknya yang sering pulang larut malam. Akhirnya terungkap jika Kawasaki bekerja paruh waktu untuk memenuhi biaya sekolahnya. Klub Relawan menyarankannya mengambil beasiswa sehingga ia berhenti bekerja.
Haruno Yukinoshita
Kakak Yukinoshita. Menurut Yukinoshita, kakaknya lebih sempurna darinya dalam segala hal. Yukinoshita berniat untuk menyainginya. Tidak seperti Yukinoshita yang dingin, dia lebih hangat dan baik kepada semua orang. Ia pernah mengira Hachiman sebagai pacar Yukinoshita.
Review Anime Hyouka
By : Gibran Hakim
Hyouka
|
Searah jarum jam dari kiri atas: Oreki Houtarou, Ibara Mayaka, Chitanda Eru, Fukube Satoshi |
Ngelantur Sebentar:
氷菓; Hyouka; Disingkat ya...Hyouka.
Secara literal, arti dari kanji yang menyusun judul animenya berarti "es buah" (氷 = koori, es; 菓 =kudamono, buah). Tapi, artinya secara umum adalah: es krim.
Sebenernya, kata-kata di atas ga ada nyambung-nyambungnya dengan jalan cerita secara keseluruhan :P. Satu hal yang pasti, menurut saya anime ini adalah salah satu anime terbaik pada season Spring-Summer 2012, dan juga salah satu yang terbaik di sepanjang tahun lalu. Lagi-lagi harus saya katakan, saya seneng bisa ngikutin anime ini sewaktu ongoing. Uh, jadi kepengen baca light novelnya...
NB: saya akan konsisten menulis nama kedua karakter utama dengan "Chitanda/Houtarou", meski secara name order seharusnya saya menyebut dua-duanya dengan "Chitanda/Oreki" atau "Eru/Houtarou". Udah kebiasaan.
NB: saya akan konsisten menulis nama kedua karakter utama dengan "Chitanda/Houtarou", meski secara name order seharusnya saya menyebut dua-duanya dengan "Chitanda/Oreki" atau "Eru/Houtarou". Udah kebiasaan.
Sinopsis:
Mari kita sambut sang protagonis, yaitu seorang cowok SMA di Kamiyama High School bernama Oreki Houtarou, yang punya prinsip energy conserving dalam hidup. Menggunakan energi tubuh seperlunya, melakukan aktivitas jika hanya benar-benar diperlukan. Kalo melakukan sesuatu, selalu pengen dilakukan secepat mungkin. Gamblangnya: males.
Prinsip hidupnya yang sudah sangat solid itupun hancur berantakan ketika dia disuruh untuk bergabung dalam Classic Literature Club (古典部; kotenbu) oleh onee-san nya. Bukan masalah gabung atau nggaknya, tapi karena...
...Chitanda Eru.
Seorang cewek yang berada di satu tingkat dengan dia sekaligus ketua klub, dan punya rasa ingin tahu yang amat sangat besar. Maka mulailah sang protagonis kita terseret untuk menyelesaikan beberapa kasus. Diawali dengan insiden yang melibatkan om-nya Chitanda sendiri, yang ternyata adalah bagian dari Classic Literature Club di sekolah yang sama pada 45 tahun yang lalu (33 tahun kalo di light novel).
My curiosity is an absolute order! Oreki-san, nurut atau aku anuin kamu! |
Review:
"Watashi, ki ni narimasu!"
Catchphrase itu mungkin akan anda temui di banyak episode, dan selalu dikeluarkan oleh Chitanda dengan mata bling-bling dan muka yang sengaja dideket-deketin ke Houtarou. Beberapa dari anda mungkin akan merasa terganggu, tapi saya sih malah suka :3
Kalo ngeliat sekilas, mungkin banyak yang mengira, "Ah, school life...drama romantis lagi ini sih". Tapi maaf, itu salah. Hanya ada sedikit, sedikiiiiittt sekali tanda-tanda romance di anime ini. Boleh saya katakan kalau anime ini adalah perpaduan antara slice of life dan permainan ala detektif sebagai plot device. Juga akan ada beberapa referensi novel Agatha Christie di anime ini (yang sebenernya saya gak ngerti sama sekali >__< ). Mungkin karena novelisnya suka novel-novel misteri detektif gitu kali ya.
Nggak bisa dipungkiri, salah satu kekuatan anime ini adalah di artwork. ARTWORK!! Hidup Kyoto Animation!! d(≧∀≦)b <-- tuh, jempolnya sampe dua.
Saya bener-bener kepengen teriak begitu ngeliat anime yang super halus ini, karena penggunaan frame yang lebih banyak per detiknya (more frame rate). Pewarnaan, baik untuk karakter dan juga panorama, kualitasnya udah hampir setara dengan sebuah movie anime. Animasi-animasi rada abstrak yang dipake sewaktu Houtarou menjelaskan deduksinya juga bagus BANGET. Silakan dibandingkan dengan salah satumovie anime buatan Kyoto Animation, Suzumiya Haruhi no Shoushitsu. Bener-bener top notch deh kualitas visual Hyouka! Mata saya bener-bener terpuaskan~ :3
Cuma visualnya? No no no. Amat sangat merugikan dan membuang waktu bagi saya kalo menonton sebuah anime hanya untuk kualitas visualnya. Ada beberapa poin di alur cerita yang, menurut saya, membuat anime ini layak disebut terbaik di musimnya.
Pertama, development. Yep, relationship sama character development.
Meski saya cowok, tapi kalo boleh jujur, saya amat sangat kagum dengan perubahan yang terjadi pada Houtarou. Seorang Oreki Houtarou bisa berubah dari seorang yang males dan ogah-ogahan jadi jauh lebih baik, gara-gara sering ditarik-tarik sama Chitanda. Saya harus akui Chitanda begitu luar biasa dalam hal "mojok-mojokin" si pemales yang satu itu. Prinsip "If I don't have to do something, I won't, but if I have to, I'll do it quickly" yang dipegang Houtarou bisa luluh lantak dalam sekejap kalo udah berhadapan dengan "Watashi, ki ni narimasu!". Kalo saya sih nyerah deh diseret-seret terus gitu, malah mungkin udah ngamuk walaupun Chitanda itu sangat moe buat saya. (>__>)
Gak cuma itu, cewek penasaran yang satu itu juga mampu ngubah Houtarou dalam sekejap tanpa harus repot-repot adu argumen ngotot-ngototan. Contohnya di arc "Why didn't she ask EBA?" (episode 8-11), Chitanda bisa ngubah jalan pikirannya Houtarou sampe detektif jadi-jadian itu menghasilkan deduksi yang berbeda, hanya karena dia ngerasa di dalam hatinya kalo "masih ada yang aneh/kurang". Perkara simpel, eh? Tapi diolah secara kreatif sama pembuat ceritanya. Gak bisa saya bantah lagi, Chitanda adalah salah satu karakter cewek 2D favorit saya, karena banyak sifatnya yang saya suka kalo dia udah berurusan sama Houtarou. Makin ke belakang, dia juga berubah jadi lebih tenang dan gak asal tarik.
Seiring terus terjadinya hal-hal tersebut, bisa diliat kalo mulai timbul rasa suka di antara keduanya (entah siapa yang suka duluan, tapi menurut mata saya sih Houtarou dulu), dan makin keliatan gimanaaaaa gitu malu-malunya seiring menuju ke episode terakhir. Memang gak blak-blakan digambarinromancenya, tapi buat saya tanda-tandanya udah cukup bikin rada-rada gemes. :3
Kedua, pace alias lajunya.
Bagi sebagian besar orang mungkin lambat dan membosankan. Harus saya akui, memang tergolong lambat. Tapi saya tidak bermasalah dengan hal itu karena pace suatu anime juga harus mempertimbangkan kecocokan dengan genrenya. Kalo murni action, slow-paced udah hampir pasti bermasalah. Namun untuk slice of life kayak Hyouka, slow-paced is perfect. Dipadukan dengandevelopment yang bagus, maka jadilah storyline yang sangat baik.
O. Re. Ki. San. Watashi, ki ni narimasu! |
Kalo ngeliat sekilas, mungkin banyak yang mengira, "Ah, school life...drama romantis lagi ini sih". Tapi maaf, itu salah. Hanya ada sedikit, sedikiiiiittt sekali tanda-tanda romance di anime ini. Boleh saya katakan kalau anime ini adalah perpaduan antara slice of life dan permainan ala detektif sebagai plot device. Juga akan ada beberapa referensi novel Agatha Christie di anime ini (yang sebenernya saya gak ngerti sama sekali >__< ). Mungkin karena novelisnya suka novel-novel misteri detektif gitu kali ya.
Nggak bisa dipungkiri, salah satu kekuatan anime ini adalah di artwork. ARTWORK!! Hidup Kyoto Animation!! d(≧∀≦)b <-- tuh, jempolnya sampe dua.
Saya bener-bener kepengen teriak begitu ngeliat anime yang super halus ini, karena penggunaan frame yang lebih banyak per detiknya (more frame rate). Pewarnaan, baik untuk karakter dan juga panorama, kualitasnya udah hampir setara dengan sebuah movie anime. Animasi-animasi rada abstrak yang dipake sewaktu Houtarou menjelaskan deduksinya juga bagus BANGET. Silakan dibandingkan dengan salah satumovie anime buatan Kyoto Animation, Suzumiya Haruhi no Shoushitsu. Bener-bener top notch deh kualitas visual Hyouka! Mata saya bener-bener terpuaskan~ :3
Salah satu scene terbaik bagi sayaaaa~ |
Cuma visualnya? No no no. Amat sangat merugikan dan membuang waktu bagi saya kalo menonton sebuah anime hanya untuk kualitas visualnya. Ada beberapa poin di alur cerita yang, menurut saya, membuat anime ini layak disebut terbaik di musimnya.
Pertama, development. Yep, relationship sama character development.
Meski saya cowok, tapi kalo boleh jujur, saya amat sangat kagum dengan perubahan yang terjadi pada Houtarou. Seorang Oreki Houtarou bisa berubah dari seorang yang males dan ogah-ogahan jadi jauh lebih baik, gara-gara sering ditarik-tarik sama Chitanda. Saya harus akui Chitanda begitu luar biasa dalam hal "mojok-mojokin" si pemales yang satu itu. Prinsip "If I don't have to do something, I won't, but if I have to, I'll do it quickly" yang dipegang Houtarou bisa luluh lantak dalam sekejap kalo udah berhadapan dengan "Watashi, ki ni narimasu!". Kalo saya sih nyerah deh diseret-seret terus gitu, malah mungkin udah ngamuk walaupun Chitanda itu sangat moe buat saya. (>__>)
Oreki-san, jangan kabur kamoohhh... LOLOLOLOLOL #plak |
Seiring terus terjadinya hal-hal tersebut, bisa diliat kalo mulai timbul rasa suka di antara keduanya (entah siapa yang suka duluan, tapi menurut mata saya sih Houtarou dulu), dan makin keliatan gimanaaaaa gitu malu-malunya seiring menuju ke episode terakhir. Memang gak blak-blakan digambarinromancenya, tapi buat saya tanda-tandanya udah cukup bikin rada-rada gemes. :3
O-Oreki-san, k-kamu liat...anu aku ya...? |
A-Anu apaan...? |
Bagi sebagian besar orang mungkin lambat dan membosankan. Harus saya akui, memang tergolong lambat. Tapi saya tidak bermasalah dengan hal itu karena pace suatu anime juga harus mempertimbangkan kecocokan dengan genrenya. Kalo murni action, slow-paced udah hampir pasti bermasalah. Namun untuk slice of life kayak Hyouka, slow-paced is perfect. Dipadukan dengandevelopment yang bagus, maka jadilah storyline yang sangat baik.
Ketiga, kemampuan dari Houtarou, sekaligus yang bikin saya paling heboh!!
Sering liat anime detektif dengan analisis-analisis luar biasa disertai BGM-BGM memukau dan *sebenernya* nyaris mustahil terjadi di dunia nyata? Gak berlaku untuk Hyouka. Sebagai tokoh sentral dan detektif jadi-jadian, kemampuan analisis Houtarou bener-bener reality-based analysis. Data-data realistis yang ada diolah sempurna oleh dirinya, lalu diungkapkan dalam bahasa yang masuk akal dan gak rumit.
Ada sesuatu yang berbeda ketika saya coba membandingkan beberapa anime berbau detektif lainnya dengan Hyouka. Saya dapati Hyouka lebih menyenangkan dan seru untuk diikuti ketika Houtarou menjelaskan hasil deduksinya, sekaligus lebih memuaskan. Well, saya emang seneng kalo udah masuk penjelasan, entah nonton anime ataupun baca cerita~ :3 Kalo beberapa dari anda yang udah nonton malah merasa bosan dengan kasus-kasusnya yang gak heboh, mungkin itu masalah selera.
Terlepas dari storyline, poin positif berikutnya dari Hyouka ada di segala sesuatu yang ada hubungannya dengan suara.
Untuk BGM alias background music, penempatan dan jenis musik yang dipake di adegan tertentu tergolong indah dan sangat pas dengan suasananya. Saya juga langsung gregetan begitu denger Air nya Johann Sebastian Bach beberapa kali dipake sebagai BGM, dan ternyata cocok! Saya emang suka musik klasik. d(≧∀≦)
Opening theme pertamanya, Yasashisa no Riyuu yang dibawakan oleh ChouCho, sukses masuk playlist foobar saya sampe hari ini. Jarang-jarang saya suka lagu yang rada nyantai gitu selain klasik. Tapi khusus lagu tersebut, rasanya ada yang beda, catchy di telinga. Ending theme keduanya, Kimi ni Matsuwanu Mystery, menurut saya punya video klip yang cute dan menarik~ :3
Satu lagi yang saya salut, Satomi Satou!! Yep, seiyuu-nya Chitanda Eru. Kenapa salut? Karena berhasil bikin saya kaget. Kenapa kaget? Karena suaranya BEDA BANGET dibandingin sewaktu dia ngisi suara Tainaka Ritsu di 2 anime serial + movie-nya K-ON. Personally, saya lebih suka dia sewaktu ngisi suara Chitanda~ Watashi, ki ni narimasu!
Dari tadi udah saya kasih pujian, sekarang waktunya saya caci maki.
Pertama, 2 karakter utama lainnya, Fukube Satoshi dan Ibara Mayaka yang porsinya TERLALU SEDIKIT. Bukan masalah screentime alias waktu nampang, tapi fungsi karakternya. Meski keduanya adalah temen SMP Houtarou dan juga anggota klub literatur, tapi andil mereka dalam membantu menyelesaikan kasus di beberapa arc besar, menurut saya terlalu kecil adanya, cuma bantu-bantu petunjuk kecil aja.Houtarou save the day all alone~
Kedua, konklusi. Gak ada sesuatu yang *klik* di akhir anime. Awalnya saya ngerasa keganggu dengan hal ini. Tapi begitu mengetahui kalo anime ini hanya mengadaptasi 4 dari 5 volume light novel yang ada, saya bisa maklum. Mungkin diakhiri secara sempurna di light novel volume 5 tersebut. Saya berharap akan ada OVA lagi atau malah movie...kira-kira bakal dibikin ga ya? (>__<)
Yep, segitu aja caciannya.
Rating:
Sering liat anime detektif dengan analisis-analisis luar biasa disertai BGM-BGM memukau dan *sebenernya* nyaris mustahil terjadi di dunia nyata? Gak berlaku untuk Hyouka. Sebagai tokoh sentral dan detektif jadi-jadian, kemampuan analisis Houtarou bener-bener reality-based analysis. Data-data realistis yang ada diolah sempurna oleh dirinya, lalu diungkapkan dalam bahasa yang masuk akal dan gak rumit.
Ada sesuatu yang berbeda ketika saya coba membandingkan beberapa anime berbau detektif lainnya dengan Hyouka. Saya dapati Hyouka lebih menyenangkan dan seru untuk diikuti ketika Houtarou menjelaskan hasil deduksinya, sekaligus lebih memuaskan. Well, saya emang seneng kalo udah masuk penjelasan, entah nonton anime ataupun baca cerita~ :3 Kalo beberapa dari anda yang udah nonton malah merasa bosan dengan kasus-kasusnya yang gak heboh, mungkin itu masalah selera.
You can't escape my observation and analysis! |
Terlepas dari storyline, poin positif berikutnya dari Hyouka ada di segala sesuatu yang ada hubungannya dengan suara.
Untuk BGM alias background music, penempatan dan jenis musik yang dipake di adegan tertentu tergolong indah dan sangat pas dengan suasananya. Saya juga langsung gregetan begitu denger Air nya Johann Sebastian Bach beberapa kali dipake sebagai BGM, dan ternyata cocok! Saya emang suka musik klasik. d(≧∀≦)
Opening theme pertamanya, Yasashisa no Riyuu yang dibawakan oleh ChouCho, sukses masuk playlist foobar saya sampe hari ini. Jarang-jarang saya suka lagu yang rada nyantai gitu selain klasik. Tapi khusus lagu tersebut, rasanya ada yang beda, catchy di telinga. Ending theme keduanya, Kimi ni Matsuwanu Mystery, menurut saya punya video klip yang cute dan menarik~ :3
Satu lagi yang saya salut, Satomi Satou!! Yep, seiyuu-nya Chitanda Eru. Kenapa salut? Karena berhasil bikin saya kaget. Kenapa kaget? Karena suaranya BEDA BANGET dibandingin sewaktu dia ngisi suara Tainaka Ritsu di 2 anime serial + movie-nya K-ON. Personally, saya lebih suka dia sewaktu ngisi suara Chitanda~ Watashi, ki ni narimasu!
Dari tadi udah saya kasih pujian, sekarang waktunya saya caci maki.
Pertama, 2 karakter utama lainnya, Fukube Satoshi dan Ibara Mayaka yang porsinya TERLALU SEDIKIT. Bukan masalah screentime alias waktu nampang, tapi fungsi karakternya. Meski keduanya adalah temen SMP Houtarou dan juga anggota klub literatur, tapi andil mereka dalam membantu menyelesaikan kasus di beberapa arc besar, menurut saya terlalu kecil adanya, cuma bantu-bantu petunjuk kecil aja.Houtarou save the day all alone~
Kedua, konklusi. Gak ada sesuatu yang *klik* di akhir anime. Awalnya saya ngerasa keganggu dengan hal ini. Tapi begitu mengetahui kalo anime ini hanya mengadaptasi 4 dari 5 volume light novel yang ada, saya bisa maklum. Mungkin diakhiri secara sempurna di light novel volume 5 tersebut. Saya berharap akan ada OVA lagi atau malah movie...kira-kira bakal dibikin ga ya? (>__<)
Yep, segitu aja caciannya.
---------------------
Rating:
(9/10) untuk Hyouka karena Chitanda Eru yang luar biasa baik sifat maupun seiyuu-nya, Oreki Houtarou yang bikin saya terkagum-kagum dengan deduksinya, paduan development dan laju cerita yang sangat baik, animasi yang SUPER, serta musik-musik yang memikat.
Sangat direkomendasikan bagi yang suka anime slice of life yang santai, gak grusak-grusuk, ditambah sedikit bumbu misteri ringan non-kriminal. d(≧∀≦)
Akhir kata...
Watashi, ki ni narimasu!
Review Anime Kokoro Connect
By : Gibran HakimKiri: Iori. Tengah: atas - Taichi, bawah - Inaban. Kanan: atas - Aoki, bawah - Yui |
Basic Information: http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=8742
Ngelantur Sebentar:
ココロコネクト; Kokoro Connect. Disingkat: KokoroCo.
Sebuah anime adaptasi dari light novel dengan judul yang sama, adalah salah satu anime season Summer tahun lalu yang saya ikutin per episodenya. Dari poster promosinya, keliatannya cerita anak sekolahan biasa, eh? Sayangnya bukan.
Sebuah anime adaptasi dari light novel dengan judul yang sama, adalah salah satu anime season Summer tahun lalu yang saya ikutin per episodenya. Dari poster promosinya, keliatannya cerita anak sekolahan biasa, eh? Sayangnya bukan.
Dan terima kasih untuk anime ini, bertambahlah satu karakter moe lagi dalam list saya :3 Siapa lagi kalo bukan Himeko Inaba a.k.a. Inaban a.k.a. Derebaaannnn #digampar
Sinopsis:
Yaegashi Taichi, Himeko Inaba, Nagase Iori, Kiriyama Yui, dan Aoki Yoshifumi. Kelima anak SMA tersebut tergabung dalam sebuah klub di sekolahannya, yang bernama Cultural Research Club a.k.a. CRC (文化研究部; bunka kenkyuu-bu, disingkat 文研部; bunkenbu). Nulis artikel-artikel, itulah pekerjaan utama klub tersebut.
Kehidupan mereka berjalan normal, normal, normal...sampe akhirnya ada kejadian yang gak normal.
Suatu hari, hal yang aneh terjadi. Aoki dan Yui ngaku kalo mereka bertukar tubuh. Jelas banget gak langsung dipercaya begitu aja sama yang lainnya. Eh...selanjutnya, fenomena tersebut malah terjadi pada kelima-limanya.
Heartseed (風船葛; fuusen kazura -- secara literal: sulur balon), entitas itulah yang menyebabkan fenomena-fenomena aneh yang dialami kelimanya, dan paling sering menggunakan guru penasihat CRC,Gotou Ryuuzen a.k.a. Gossan, sebagai medium untuk bicara. Mulai dari bertukar tubuh, pelepasan nafsu, regresi usia, dan transmisi isi pikiran; hubungan persahabatan kelimanyapun diuji.
#PLAK! |
Review:
INABAAANNN--- eh. Maaf, maksud saya bukan mau ngomongin Inaban...aowkoawkoakowka XD
Oke, biar saya gambarkan dulu ceritanya secara keseluruhan. Genrenya mungkin sudah cukupmainstream di dunia per-anime-an, yaitu school life, romance, drama.
Seperti di yang udah saya tulis di sinopsis, ada fenomena-fenomena aneh terjadi di anime ini (tenang, gak ada setan-setanan atau bacok-bacokan keluar darah kok). Nah, di anime ini ada 4 fenomena supranatural berbeda yang diceritakan dalam 4 arc, dari episode 1-17:
- Episode 1-5: Hito Random (ヒトランダム). Fenomena: tukeran tubuh.
- Episode 6-10: Kizu Random (キズランダム). Fenomena: nafsu keluar tiba-tiba (pokoknya segala nafsu deh!).
- Episode 11-13: Kako Random (カコランダム). Fenomena: umurnya mundur ke usia yang acak dan memori si korban sewaktu umur tersebut akan muncul lagi.
- Episode 14-17: Michi Random (ミチランダム). Fenomena: apapun yang lagi dipikirkan, bisa ditransmisikan ke anggota CRC lainnya.
Semua terjadi secara acak, baik waktu kejadian maupun korbannya.
Kako Random arc: mengubah Inaban jadi LOLI!! KYAAAA~ (≧∀≦) |
Di setiap arc, lima serangkai ini (Taichi, Inaban, Iori, Yui, Aoki) diperhadapkan dengan masalah-masalah yang berbeda sebagai akibat dari satu fenomena tertentu. Selalu berada dalam permainan emosi yang unik, meski di tiap arc gak langsung kelima-limanya berperan menonjol untuk menyelesaikan masalah. Akibatnya, sifat-sifat per karakternya menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik setiap arctertentu berakhir.
Itulah salah satu hal yang menjadi kekuatan besar anime ini, yaitu: character development.
Di awal, mereka keliatannya cuma remaja-remaja biasa. Tapi, fenomena-fenomena supranatural tersebut menempa mereka untuk terus berubah dan jadi lebih dewasa. Kelima-limanya jadi bisa mengerti apa yang dirasakan oleh temennya yang lain dalam satu geng itu dengan baik, bisa saling menerima apa adanya sewaktu beberapa rahasia terungkap, bahkan saling menyemangati seandainya salah satunya jatoh terlalu dalem.
Persahabatan mereka bener-bener diuji, karena biasanya dalam satu fenomena tertentu hubungan di antara mereka berubah renggang. Tapi mereka gak mau menyerah sama nasib. Mereka memang nggak punya solusi sempurna untuk setiap permasalahan, namun terus mencoba dengan segala sesuatu yang mereka milki dalam diri masing-masing sampe akhirnya Heartseed dateng dan ngumumin kalo fenomenanya berhenti. (kalo Heartseed udah ngerasa puas, maka fenomenanya berhenti)
Jelas, suatu character development yang bagus gak mungkin bisa dibangun kalo karakter-karakternya sendiri gak punya sesuatu yang menarik. Yep, itulah kekuatan berikutnya, yaitu karakter-karakternya sendiri.
=====SPOILER ALERT!=====
Mungkin ada beberapa hal yang kelepasan saya kasih tau di sini, karena akan sulit untuk menulisnya tanpa membeberkan sedikit isi cerita. Jadi, saya mohon maaf. MAAFKAN SAYAAA HUAAAAAA (T__T) #dicabikcabik
Kita punya Taichi, seorang cowok biasa-biasa aja tapi agak mesum dan sister complex yang punya kecenderungan "gue harus selalu nolong temen gue" (a white knight - katanya Inaban). Ini seperti pedang bermata dua buat dia. Di satu sisi, sifatnya itu dapat menjadi pendorong agar suatu masalah bisa selesai dengan cepat. Namun di sisi lain, karena dia gak pernah mikirin apa yang dirasain oleh orang yang ditolong, maka...dor. Orang yang berusaha ditolongpun malah terluka.
Favorit saya, Himeko alias Inaban, yang selalu nampak kuat dan ganteng di depan temen-temennya. Punya 1 prinsip: gak bisa percaya sama orang lain. Nah, prinsipnya itu malah menarik-narik perasaannya sendiri, karena meski dia gak bisa percaya siapapun (termasuk 4 orang temennya di CRC!), tapi dia ngaku kalo dia kepengen terus bareng-bareng sama keempat temennya itu. Satu hal yang saya suka BANGET dari Inaban, pelan-pelan dia bisa membuka diri dan makin nunjukkin sifat soft nya, bahkan sampe dipanggil Dereban...KYAAAA~ DERE DERE DERE DEREEE (≧∀≦) #digampar
Marah, maen sikut, tapi nangis dan khawatir. Dere dere dere dereeee #plak |
Iori, yang menurut saya adalah korban paling abis-abisan di anime ini. Punya masalah keluarga yang cukup aneh (coba ditonton ya biar tau masalahnya apa :P). Sebagai akibat dari masalah tersebut, dia dipaksa untuk terus berlaku berbeda-beda jika orang yang dihadapinya berbeda. Yap, selalu memasangfacade agar bisa diterima orang-orang di sekitarnya. Meski temen-temennya di CRC mau menerima dirinya sewaktu "masalah" tersebut ketauan (sebagai akibat fenomena Hito Random arc), namun bukan berarti semuanya selesai. Kecenderungan multiple facade itu terus mengganggu dirinya hingga Michi Random arc. Dan...bisa dibilang, saya ini paling mirip sama Iori soal multiple facade tersebut. (>__>)
A~Ah, Iori's broken. Kawaisou na... |
Yui, korban paling ancur kedua di anime ini, mengalami efek paling parah sewaktu Kizu Random arc. Berada di kelas yang berbeda dengan ketiga orang yang sebelumnya saya sebut, Yui ini *secara fisik* adalah yang paling kuat di antara bertiga meski posturnya paling kecil (sempet ikutan karate >__>). Meski kuat banget, tapi dia punya satu kelemahan yang sangat mengganggu dirinya: androphobia (takut sama cowok) karena suatu hal yang pernah dialaminya sewaktu SMP. Tapi berkat Taichi dan Aoki, perlahan kelainan tersebut bisa lenyap dari dalam dirinya.
Aoki, yang dibilang paling lemah di antara berlima oleh Heartseed dan juga yang paling dodol. Satu hal yang saya salut *banget* dari Aoki, yaitu perasaan cintanya sama Yui, meskipun sempet agak goyah di Kako Random arc. Walau mengetahui kalo Yui itu kena androphobia, tapi dia gak nyerah untuk dapetin hati Yui, bahkan menurut saya dialah yang punya andil paling besar dalam menyembuhkan Yui dari kelainannya tersebut (meski pemicu awal kesembuhannya adalah karena Taichi).
With the power of love, even androphobia can be cured... (O__O) |
Sebenernya hubungan cinta antara Taichi-Iori-Inaban juga amat sangat menarik untuk diikuti apalagi dengan adanya fenomena-fenomena aneh itu (drama fans, rejoice!), tapi terpaksa tidak saya jabarkan di sini demi perdamaian dunia...ehehehe. <(≧∀≦)
Keunggulan lain, anime ini banyak memberi pelajaran hidup melalui apa yang dialami karakter-karakternya. Jika diresapi dan dihayati baik-baik, hal-hal positifpun bisa dipetik. Mungkin juga bisa diterapkan di kehidupan masing-masing, khususnya dalam menghadapi masalah bersama temen-temen dan juga keraguan-keraguan yang kemungkinan besar pernah timbul di dalam hati setiap orang. Kalo buat saya pribadi, yang paling nancep buat batin saya itu sewaktu Michi Random arc. (>__>)
Satu lagi yang saya suka dari anime ini, yaitu cara para staffnya bikin preview untuk episode selanjutnya. Potongan-potongan dialog untuk episode depan disusun sedemikian rupa ditambah BGM yang cocok untuk preview, membuat sayapun merasa gak sabar untuk nungguin episode selanjutnya sewaktu animenya masih ongoing. Nice, indeed. (^o^)
Sekarang, artworknya! Untuk ukuran tahun 2012 tergolong standar meski tetep nyaman di mata. Kalo ada yang merasa "Wah, ini kenapa desain karakternya K-ON banget ya?", saya rasa *setengah sok tau* karena hal ini: desainer karakter untuk light novel Kokoro Connect dan anime K-ON sama-sama Yukiko Horiguchi.
Musik...saya suka Paradigm nya eufonius untuk opening theme episode 1-10 (≧∀≦) Fui ni konekuto, sekai ga kawaru~ (sayang seribu sayang, di versi Blu-Ray nya Paradigm diganti...)
Kelemahan? Tentu ada. Ini bukan anime sempurna.
Pertama, Heartseed. Entah dia muncul dari mana dan apa sebenarnya makhluk tersebut, tidak dijelaskan di anime ini. Mungkin (mungkiiinnn) akan dijelaskan di light novel nya kalo udah tamat, tapi...tidak di animenya. Jika anda-anda sekalian sangat concern dengan masalah asal-usul dan sistem yang detail, hal ini pasti akan sangat mengganggu.
Kedua, Heartseed (lagi!). Saya mungkin tidak mendapati hal ini mengganggu, tapi belum tentu buat anda. Dia bisa muncul kapanpun dan playing like a God terhadap kelimanya seenak jidat! Untuk setting yang realistis seperti anime ini (gak ada magic, sci-fi tingkat tinggi, makhluk-makhluk fantastis berkuping bersayap ber-dst dst dst), sosok seperti itu bisa jadi dirasa tidak cocok buat sebagian orang.
Ketiga, Heartseed (lagi lagi!). SUARANYA!! Si seiyuu, Fujiwara Keiji, sukses membuat kuping saya terganggu dengan suara nge-bass super rendah dan pelafalannya yang datar ketika Gotou-sensei alias Gossan dirasukin Heartseed!! ~!@#$%^&*()_+ Bagi yang kupingnya agak-agak sensitif, coba jangan nonton pake headset ataupun earphone. Pilihan lain, jangan terlalu konsentrasi dengerin suaranya.