Cari Sesuatu di Blog ini
Archive for Desember 2013
Review Anime Hyouka
By : Gibran Hakim
Hyouka
|
Searah jarum jam dari kiri atas: Oreki Houtarou, Ibara Mayaka, Chitanda Eru, Fukube Satoshi |
Ngelantur Sebentar:
氷菓; Hyouka; Disingkat ya...Hyouka.
Secara literal, arti dari kanji yang menyusun judul animenya berarti "es buah" (氷 = koori, es; 菓 =kudamono, buah). Tapi, artinya secara umum adalah: es krim.
Sebenernya, kata-kata di atas ga ada nyambung-nyambungnya dengan jalan cerita secara keseluruhan :P. Satu hal yang pasti, menurut saya anime ini adalah salah satu anime terbaik pada season Spring-Summer 2012, dan juga salah satu yang terbaik di sepanjang tahun lalu. Lagi-lagi harus saya katakan, saya seneng bisa ngikutin anime ini sewaktu ongoing. Uh, jadi kepengen baca light novelnya...
NB: saya akan konsisten menulis nama kedua karakter utama dengan "Chitanda/Houtarou", meski secara name order seharusnya saya menyebut dua-duanya dengan "Chitanda/Oreki" atau "Eru/Houtarou". Udah kebiasaan.
NB: saya akan konsisten menulis nama kedua karakter utama dengan "Chitanda/Houtarou", meski secara name order seharusnya saya menyebut dua-duanya dengan "Chitanda/Oreki" atau "Eru/Houtarou". Udah kebiasaan.
Sinopsis:
Mari kita sambut sang protagonis, yaitu seorang cowok SMA di Kamiyama High School bernama Oreki Houtarou, yang punya prinsip energy conserving dalam hidup. Menggunakan energi tubuh seperlunya, melakukan aktivitas jika hanya benar-benar diperlukan. Kalo melakukan sesuatu, selalu pengen dilakukan secepat mungkin. Gamblangnya: males.
Prinsip hidupnya yang sudah sangat solid itupun hancur berantakan ketika dia disuruh untuk bergabung dalam Classic Literature Club (古典部; kotenbu) oleh onee-san nya. Bukan masalah gabung atau nggaknya, tapi karena...
...Chitanda Eru.
Seorang cewek yang berada di satu tingkat dengan dia sekaligus ketua klub, dan punya rasa ingin tahu yang amat sangat besar. Maka mulailah sang protagonis kita terseret untuk menyelesaikan beberapa kasus. Diawali dengan insiden yang melibatkan om-nya Chitanda sendiri, yang ternyata adalah bagian dari Classic Literature Club di sekolah yang sama pada 45 tahun yang lalu (33 tahun kalo di light novel).
My curiosity is an absolute order! Oreki-san, nurut atau aku anuin kamu! |
Review:
"Watashi, ki ni narimasu!"
Catchphrase itu mungkin akan anda temui di banyak episode, dan selalu dikeluarkan oleh Chitanda dengan mata bling-bling dan muka yang sengaja dideket-deketin ke Houtarou. Beberapa dari anda mungkin akan merasa terganggu, tapi saya sih malah suka :3
Kalo ngeliat sekilas, mungkin banyak yang mengira, "Ah, school life...drama romantis lagi ini sih". Tapi maaf, itu salah. Hanya ada sedikit, sedikiiiiittt sekali tanda-tanda romance di anime ini. Boleh saya katakan kalau anime ini adalah perpaduan antara slice of life dan permainan ala detektif sebagai plot device. Juga akan ada beberapa referensi novel Agatha Christie di anime ini (yang sebenernya saya gak ngerti sama sekali >__< ). Mungkin karena novelisnya suka novel-novel misteri detektif gitu kali ya.
Nggak bisa dipungkiri, salah satu kekuatan anime ini adalah di artwork. ARTWORK!! Hidup Kyoto Animation!! d(≧∀≦)b <-- tuh, jempolnya sampe dua.
Saya bener-bener kepengen teriak begitu ngeliat anime yang super halus ini, karena penggunaan frame yang lebih banyak per detiknya (more frame rate). Pewarnaan, baik untuk karakter dan juga panorama, kualitasnya udah hampir setara dengan sebuah movie anime. Animasi-animasi rada abstrak yang dipake sewaktu Houtarou menjelaskan deduksinya juga bagus BANGET. Silakan dibandingkan dengan salah satumovie anime buatan Kyoto Animation, Suzumiya Haruhi no Shoushitsu. Bener-bener top notch deh kualitas visual Hyouka! Mata saya bener-bener terpuaskan~ :3
Cuma visualnya? No no no. Amat sangat merugikan dan membuang waktu bagi saya kalo menonton sebuah anime hanya untuk kualitas visualnya. Ada beberapa poin di alur cerita yang, menurut saya, membuat anime ini layak disebut terbaik di musimnya.
Pertama, development. Yep, relationship sama character development.
Meski saya cowok, tapi kalo boleh jujur, saya amat sangat kagum dengan perubahan yang terjadi pada Houtarou. Seorang Oreki Houtarou bisa berubah dari seorang yang males dan ogah-ogahan jadi jauh lebih baik, gara-gara sering ditarik-tarik sama Chitanda. Saya harus akui Chitanda begitu luar biasa dalam hal "mojok-mojokin" si pemales yang satu itu. Prinsip "If I don't have to do something, I won't, but if I have to, I'll do it quickly" yang dipegang Houtarou bisa luluh lantak dalam sekejap kalo udah berhadapan dengan "Watashi, ki ni narimasu!". Kalo saya sih nyerah deh diseret-seret terus gitu, malah mungkin udah ngamuk walaupun Chitanda itu sangat moe buat saya. (>__>)
Gak cuma itu, cewek penasaran yang satu itu juga mampu ngubah Houtarou dalam sekejap tanpa harus repot-repot adu argumen ngotot-ngototan. Contohnya di arc "Why didn't she ask EBA?" (episode 8-11), Chitanda bisa ngubah jalan pikirannya Houtarou sampe detektif jadi-jadian itu menghasilkan deduksi yang berbeda, hanya karena dia ngerasa di dalam hatinya kalo "masih ada yang aneh/kurang". Perkara simpel, eh? Tapi diolah secara kreatif sama pembuat ceritanya. Gak bisa saya bantah lagi, Chitanda adalah salah satu karakter cewek 2D favorit saya, karena banyak sifatnya yang saya suka kalo dia udah berurusan sama Houtarou. Makin ke belakang, dia juga berubah jadi lebih tenang dan gak asal tarik.
Seiring terus terjadinya hal-hal tersebut, bisa diliat kalo mulai timbul rasa suka di antara keduanya (entah siapa yang suka duluan, tapi menurut mata saya sih Houtarou dulu), dan makin keliatan gimanaaaaa gitu malu-malunya seiring menuju ke episode terakhir. Memang gak blak-blakan digambarinromancenya, tapi buat saya tanda-tandanya udah cukup bikin rada-rada gemes. :3
Kedua, pace alias lajunya.
Bagi sebagian besar orang mungkin lambat dan membosankan. Harus saya akui, memang tergolong lambat. Tapi saya tidak bermasalah dengan hal itu karena pace suatu anime juga harus mempertimbangkan kecocokan dengan genrenya. Kalo murni action, slow-paced udah hampir pasti bermasalah. Namun untuk slice of life kayak Hyouka, slow-paced is perfect. Dipadukan dengandevelopment yang bagus, maka jadilah storyline yang sangat baik.
O. Re. Ki. San. Watashi, ki ni narimasu! |
Kalo ngeliat sekilas, mungkin banyak yang mengira, "Ah, school life...drama romantis lagi ini sih". Tapi maaf, itu salah. Hanya ada sedikit, sedikiiiiittt sekali tanda-tanda romance di anime ini. Boleh saya katakan kalau anime ini adalah perpaduan antara slice of life dan permainan ala detektif sebagai plot device. Juga akan ada beberapa referensi novel Agatha Christie di anime ini (yang sebenernya saya gak ngerti sama sekali >__< ). Mungkin karena novelisnya suka novel-novel misteri detektif gitu kali ya.
Nggak bisa dipungkiri, salah satu kekuatan anime ini adalah di artwork. ARTWORK!! Hidup Kyoto Animation!! d(≧∀≦)b <-- tuh, jempolnya sampe dua.
Saya bener-bener kepengen teriak begitu ngeliat anime yang super halus ini, karena penggunaan frame yang lebih banyak per detiknya (more frame rate). Pewarnaan, baik untuk karakter dan juga panorama, kualitasnya udah hampir setara dengan sebuah movie anime. Animasi-animasi rada abstrak yang dipake sewaktu Houtarou menjelaskan deduksinya juga bagus BANGET. Silakan dibandingkan dengan salah satumovie anime buatan Kyoto Animation, Suzumiya Haruhi no Shoushitsu. Bener-bener top notch deh kualitas visual Hyouka! Mata saya bener-bener terpuaskan~ :3
Salah satu scene terbaik bagi sayaaaa~ |
Cuma visualnya? No no no. Amat sangat merugikan dan membuang waktu bagi saya kalo menonton sebuah anime hanya untuk kualitas visualnya. Ada beberapa poin di alur cerita yang, menurut saya, membuat anime ini layak disebut terbaik di musimnya.
Pertama, development. Yep, relationship sama character development.
Meski saya cowok, tapi kalo boleh jujur, saya amat sangat kagum dengan perubahan yang terjadi pada Houtarou. Seorang Oreki Houtarou bisa berubah dari seorang yang males dan ogah-ogahan jadi jauh lebih baik, gara-gara sering ditarik-tarik sama Chitanda. Saya harus akui Chitanda begitu luar biasa dalam hal "mojok-mojokin" si pemales yang satu itu. Prinsip "If I don't have to do something, I won't, but if I have to, I'll do it quickly" yang dipegang Houtarou bisa luluh lantak dalam sekejap kalo udah berhadapan dengan "Watashi, ki ni narimasu!". Kalo saya sih nyerah deh diseret-seret terus gitu, malah mungkin udah ngamuk walaupun Chitanda itu sangat moe buat saya. (>__>)
Oreki-san, jangan kabur kamoohhh... LOLOLOLOLOL #plak |
Seiring terus terjadinya hal-hal tersebut, bisa diliat kalo mulai timbul rasa suka di antara keduanya (entah siapa yang suka duluan, tapi menurut mata saya sih Houtarou dulu), dan makin keliatan gimanaaaaa gitu malu-malunya seiring menuju ke episode terakhir. Memang gak blak-blakan digambarinromancenya, tapi buat saya tanda-tandanya udah cukup bikin rada-rada gemes. :3
O-Oreki-san, k-kamu liat...anu aku ya...? |
A-Anu apaan...? |
Bagi sebagian besar orang mungkin lambat dan membosankan. Harus saya akui, memang tergolong lambat. Tapi saya tidak bermasalah dengan hal itu karena pace suatu anime juga harus mempertimbangkan kecocokan dengan genrenya. Kalo murni action, slow-paced udah hampir pasti bermasalah. Namun untuk slice of life kayak Hyouka, slow-paced is perfect. Dipadukan dengandevelopment yang bagus, maka jadilah storyline yang sangat baik.
Ketiga, kemampuan dari Houtarou, sekaligus yang bikin saya paling heboh!!
Sering liat anime detektif dengan analisis-analisis luar biasa disertai BGM-BGM memukau dan *sebenernya* nyaris mustahil terjadi di dunia nyata? Gak berlaku untuk Hyouka. Sebagai tokoh sentral dan detektif jadi-jadian, kemampuan analisis Houtarou bener-bener reality-based analysis. Data-data realistis yang ada diolah sempurna oleh dirinya, lalu diungkapkan dalam bahasa yang masuk akal dan gak rumit.
Ada sesuatu yang berbeda ketika saya coba membandingkan beberapa anime berbau detektif lainnya dengan Hyouka. Saya dapati Hyouka lebih menyenangkan dan seru untuk diikuti ketika Houtarou menjelaskan hasil deduksinya, sekaligus lebih memuaskan. Well, saya emang seneng kalo udah masuk penjelasan, entah nonton anime ataupun baca cerita~ :3 Kalo beberapa dari anda yang udah nonton malah merasa bosan dengan kasus-kasusnya yang gak heboh, mungkin itu masalah selera.
Terlepas dari storyline, poin positif berikutnya dari Hyouka ada di segala sesuatu yang ada hubungannya dengan suara.
Untuk BGM alias background music, penempatan dan jenis musik yang dipake di adegan tertentu tergolong indah dan sangat pas dengan suasananya. Saya juga langsung gregetan begitu denger Air nya Johann Sebastian Bach beberapa kali dipake sebagai BGM, dan ternyata cocok! Saya emang suka musik klasik. d(≧∀≦)
Opening theme pertamanya, Yasashisa no Riyuu yang dibawakan oleh ChouCho, sukses masuk playlist foobar saya sampe hari ini. Jarang-jarang saya suka lagu yang rada nyantai gitu selain klasik. Tapi khusus lagu tersebut, rasanya ada yang beda, catchy di telinga. Ending theme keduanya, Kimi ni Matsuwanu Mystery, menurut saya punya video klip yang cute dan menarik~ :3
Satu lagi yang saya salut, Satomi Satou!! Yep, seiyuu-nya Chitanda Eru. Kenapa salut? Karena berhasil bikin saya kaget. Kenapa kaget? Karena suaranya BEDA BANGET dibandingin sewaktu dia ngisi suara Tainaka Ritsu di 2 anime serial + movie-nya K-ON. Personally, saya lebih suka dia sewaktu ngisi suara Chitanda~ Watashi, ki ni narimasu!
Dari tadi udah saya kasih pujian, sekarang waktunya saya caci maki.
Pertama, 2 karakter utama lainnya, Fukube Satoshi dan Ibara Mayaka yang porsinya TERLALU SEDIKIT. Bukan masalah screentime alias waktu nampang, tapi fungsi karakternya. Meski keduanya adalah temen SMP Houtarou dan juga anggota klub literatur, tapi andil mereka dalam membantu menyelesaikan kasus di beberapa arc besar, menurut saya terlalu kecil adanya, cuma bantu-bantu petunjuk kecil aja.Houtarou save the day all alone~
Kedua, konklusi. Gak ada sesuatu yang *klik* di akhir anime. Awalnya saya ngerasa keganggu dengan hal ini. Tapi begitu mengetahui kalo anime ini hanya mengadaptasi 4 dari 5 volume light novel yang ada, saya bisa maklum. Mungkin diakhiri secara sempurna di light novel volume 5 tersebut. Saya berharap akan ada OVA lagi atau malah movie...kira-kira bakal dibikin ga ya? (>__<)
Yep, segitu aja caciannya.
Rating:
Sering liat anime detektif dengan analisis-analisis luar biasa disertai BGM-BGM memukau dan *sebenernya* nyaris mustahil terjadi di dunia nyata? Gak berlaku untuk Hyouka. Sebagai tokoh sentral dan detektif jadi-jadian, kemampuan analisis Houtarou bener-bener reality-based analysis. Data-data realistis yang ada diolah sempurna oleh dirinya, lalu diungkapkan dalam bahasa yang masuk akal dan gak rumit.
Ada sesuatu yang berbeda ketika saya coba membandingkan beberapa anime berbau detektif lainnya dengan Hyouka. Saya dapati Hyouka lebih menyenangkan dan seru untuk diikuti ketika Houtarou menjelaskan hasil deduksinya, sekaligus lebih memuaskan. Well, saya emang seneng kalo udah masuk penjelasan, entah nonton anime ataupun baca cerita~ :3 Kalo beberapa dari anda yang udah nonton malah merasa bosan dengan kasus-kasusnya yang gak heboh, mungkin itu masalah selera.
You can't escape my observation and analysis! |
Terlepas dari storyline, poin positif berikutnya dari Hyouka ada di segala sesuatu yang ada hubungannya dengan suara.
Untuk BGM alias background music, penempatan dan jenis musik yang dipake di adegan tertentu tergolong indah dan sangat pas dengan suasananya. Saya juga langsung gregetan begitu denger Air nya Johann Sebastian Bach beberapa kali dipake sebagai BGM, dan ternyata cocok! Saya emang suka musik klasik. d(≧∀≦)
Opening theme pertamanya, Yasashisa no Riyuu yang dibawakan oleh ChouCho, sukses masuk playlist foobar saya sampe hari ini. Jarang-jarang saya suka lagu yang rada nyantai gitu selain klasik. Tapi khusus lagu tersebut, rasanya ada yang beda, catchy di telinga. Ending theme keduanya, Kimi ni Matsuwanu Mystery, menurut saya punya video klip yang cute dan menarik~ :3
Satu lagi yang saya salut, Satomi Satou!! Yep, seiyuu-nya Chitanda Eru. Kenapa salut? Karena berhasil bikin saya kaget. Kenapa kaget? Karena suaranya BEDA BANGET dibandingin sewaktu dia ngisi suara Tainaka Ritsu di 2 anime serial + movie-nya K-ON. Personally, saya lebih suka dia sewaktu ngisi suara Chitanda~ Watashi, ki ni narimasu!
Dari tadi udah saya kasih pujian, sekarang waktunya saya caci maki.
Pertama, 2 karakter utama lainnya, Fukube Satoshi dan Ibara Mayaka yang porsinya TERLALU SEDIKIT. Bukan masalah screentime alias waktu nampang, tapi fungsi karakternya. Meski keduanya adalah temen SMP Houtarou dan juga anggota klub literatur, tapi andil mereka dalam membantu menyelesaikan kasus di beberapa arc besar, menurut saya terlalu kecil adanya, cuma bantu-bantu petunjuk kecil aja.Houtarou save the day all alone~
Kedua, konklusi. Gak ada sesuatu yang *klik* di akhir anime. Awalnya saya ngerasa keganggu dengan hal ini. Tapi begitu mengetahui kalo anime ini hanya mengadaptasi 4 dari 5 volume light novel yang ada, saya bisa maklum. Mungkin diakhiri secara sempurna di light novel volume 5 tersebut. Saya berharap akan ada OVA lagi atau malah movie...kira-kira bakal dibikin ga ya? (>__<)
Yep, segitu aja caciannya.
---------------------
Rating:
(9/10) untuk Hyouka karena Chitanda Eru yang luar biasa baik sifat maupun seiyuu-nya, Oreki Houtarou yang bikin saya terkagum-kagum dengan deduksinya, paduan development dan laju cerita yang sangat baik, animasi yang SUPER, serta musik-musik yang memikat.
Sangat direkomendasikan bagi yang suka anime slice of life yang santai, gak grusak-grusuk, ditambah sedikit bumbu misteri ringan non-kriminal. d(≧∀≦)
Akhir kata...
Watashi, ki ni narimasu!
Review Anime Kokoro Connect
By : Gibran HakimKiri: Iori. Tengah: atas - Taichi, bawah - Inaban. Kanan: atas - Aoki, bawah - Yui |
Basic Information: http://anidb.net/perl-bin/animedb.pl?show=anime&aid=8742
Ngelantur Sebentar:
ココロコネクト; Kokoro Connect. Disingkat: KokoroCo.
Sebuah anime adaptasi dari light novel dengan judul yang sama, adalah salah satu anime season Summer tahun lalu yang saya ikutin per episodenya. Dari poster promosinya, keliatannya cerita anak sekolahan biasa, eh? Sayangnya bukan.
Sebuah anime adaptasi dari light novel dengan judul yang sama, adalah salah satu anime season Summer tahun lalu yang saya ikutin per episodenya. Dari poster promosinya, keliatannya cerita anak sekolahan biasa, eh? Sayangnya bukan.
Dan terima kasih untuk anime ini, bertambahlah satu karakter moe lagi dalam list saya :3 Siapa lagi kalo bukan Himeko Inaba a.k.a. Inaban a.k.a. Derebaaannnn #digampar
Sinopsis:
Yaegashi Taichi, Himeko Inaba, Nagase Iori, Kiriyama Yui, dan Aoki Yoshifumi. Kelima anak SMA tersebut tergabung dalam sebuah klub di sekolahannya, yang bernama Cultural Research Club a.k.a. CRC (文化研究部; bunka kenkyuu-bu, disingkat 文研部; bunkenbu). Nulis artikel-artikel, itulah pekerjaan utama klub tersebut.
Kehidupan mereka berjalan normal, normal, normal...sampe akhirnya ada kejadian yang gak normal.
Suatu hari, hal yang aneh terjadi. Aoki dan Yui ngaku kalo mereka bertukar tubuh. Jelas banget gak langsung dipercaya begitu aja sama yang lainnya. Eh...selanjutnya, fenomena tersebut malah terjadi pada kelima-limanya.
Heartseed (風船葛; fuusen kazura -- secara literal: sulur balon), entitas itulah yang menyebabkan fenomena-fenomena aneh yang dialami kelimanya, dan paling sering menggunakan guru penasihat CRC,Gotou Ryuuzen a.k.a. Gossan, sebagai medium untuk bicara. Mulai dari bertukar tubuh, pelepasan nafsu, regresi usia, dan transmisi isi pikiran; hubungan persahabatan kelimanyapun diuji.
#PLAK! |
Review:
INABAAANNN--- eh. Maaf, maksud saya bukan mau ngomongin Inaban...aowkoawkoakowka XD
Oke, biar saya gambarkan dulu ceritanya secara keseluruhan. Genrenya mungkin sudah cukupmainstream di dunia per-anime-an, yaitu school life, romance, drama.
Seperti di yang udah saya tulis di sinopsis, ada fenomena-fenomena aneh terjadi di anime ini (tenang, gak ada setan-setanan atau bacok-bacokan keluar darah kok). Nah, di anime ini ada 4 fenomena supranatural berbeda yang diceritakan dalam 4 arc, dari episode 1-17:
- Episode 1-5: Hito Random (ヒトランダム). Fenomena: tukeran tubuh.
- Episode 6-10: Kizu Random (キズランダム). Fenomena: nafsu keluar tiba-tiba (pokoknya segala nafsu deh!).
- Episode 11-13: Kako Random (カコランダム). Fenomena: umurnya mundur ke usia yang acak dan memori si korban sewaktu umur tersebut akan muncul lagi.
- Episode 14-17: Michi Random (ミチランダム). Fenomena: apapun yang lagi dipikirkan, bisa ditransmisikan ke anggota CRC lainnya.
Semua terjadi secara acak, baik waktu kejadian maupun korbannya.
Kako Random arc: mengubah Inaban jadi LOLI!! KYAAAA~ (≧∀≦) |
Di setiap arc, lima serangkai ini (Taichi, Inaban, Iori, Yui, Aoki) diperhadapkan dengan masalah-masalah yang berbeda sebagai akibat dari satu fenomena tertentu. Selalu berada dalam permainan emosi yang unik, meski di tiap arc gak langsung kelima-limanya berperan menonjol untuk menyelesaikan masalah. Akibatnya, sifat-sifat per karakternya menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik setiap arctertentu berakhir.
Itulah salah satu hal yang menjadi kekuatan besar anime ini, yaitu: character development.
Di awal, mereka keliatannya cuma remaja-remaja biasa. Tapi, fenomena-fenomena supranatural tersebut menempa mereka untuk terus berubah dan jadi lebih dewasa. Kelima-limanya jadi bisa mengerti apa yang dirasakan oleh temennya yang lain dalam satu geng itu dengan baik, bisa saling menerima apa adanya sewaktu beberapa rahasia terungkap, bahkan saling menyemangati seandainya salah satunya jatoh terlalu dalem.
Persahabatan mereka bener-bener diuji, karena biasanya dalam satu fenomena tertentu hubungan di antara mereka berubah renggang. Tapi mereka gak mau menyerah sama nasib. Mereka memang nggak punya solusi sempurna untuk setiap permasalahan, namun terus mencoba dengan segala sesuatu yang mereka milki dalam diri masing-masing sampe akhirnya Heartseed dateng dan ngumumin kalo fenomenanya berhenti. (kalo Heartseed udah ngerasa puas, maka fenomenanya berhenti)
Jelas, suatu character development yang bagus gak mungkin bisa dibangun kalo karakter-karakternya sendiri gak punya sesuatu yang menarik. Yep, itulah kekuatan berikutnya, yaitu karakter-karakternya sendiri.
=====SPOILER ALERT!=====
Mungkin ada beberapa hal yang kelepasan saya kasih tau di sini, karena akan sulit untuk menulisnya tanpa membeberkan sedikit isi cerita. Jadi, saya mohon maaf. MAAFKAN SAYAAA HUAAAAAA (T__T) #dicabikcabik
Kita punya Taichi, seorang cowok biasa-biasa aja tapi agak mesum dan sister complex yang punya kecenderungan "gue harus selalu nolong temen gue" (a white knight - katanya Inaban). Ini seperti pedang bermata dua buat dia. Di satu sisi, sifatnya itu dapat menjadi pendorong agar suatu masalah bisa selesai dengan cepat. Namun di sisi lain, karena dia gak pernah mikirin apa yang dirasain oleh orang yang ditolong, maka...dor. Orang yang berusaha ditolongpun malah terluka.
Favorit saya, Himeko alias Inaban, yang selalu nampak kuat dan ganteng di depan temen-temennya. Punya 1 prinsip: gak bisa percaya sama orang lain. Nah, prinsipnya itu malah menarik-narik perasaannya sendiri, karena meski dia gak bisa percaya siapapun (termasuk 4 orang temennya di CRC!), tapi dia ngaku kalo dia kepengen terus bareng-bareng sama keempat temennya itu. Satu hal yang saya suka BANGET dari Inaban, pelan-pelan dia bisa membuka diri dan makin nunjukkin sifat soft nya, bahkan sampe dipanggil Dereban...KYAAAA~ DERE DERE DERE DEREEE (≧∀≦) #digampar
Marah, maen sikut, tapi nangis dan khawatir. Dere dere dere dereeee #plak |
Iori, yang menurut saya adalah korban paling abis-abisan di anime ini. Punya masalah keluarga yang cukup aneh (coba ditonton ya biar tau masalahnya apa :P). Sebagai akibat dari masalah tersebut, dia dipaksa untuk terus berlaku berbeda-beda jika orang yang dihadapinya berbeda. Yap, selalu memasangfacade agar bisa diterima orang-orang di sekitarnya. Meski temen-temennya di CRC mau menerima dirinya sewaktu "masalah" tersebut ketauan (sebagai akibat fenomena Hito Random arc), namun bukan berarti semuanya selesai. Kecenderungan multiple facade itu terus mengganggu dirinya hingga Michi Random arc. Dan...bisa dibilang, saya ini paling mirip sama Iori soal multiple facade tersebut. (>__>)
A~Ah, Iori's broken. Kawaisou na... |
Yui, korban paling ancur kedua di anime ini, mengalami efek paling parah sewaktu Kizu Random arc. Berada di kelas yang berbeda dengan ketiga orang yang sebelumnya saya sebut, Yui ini *secara fisik* adalah yang paling kuat di antara bertiga meski posturnya paling kecil (sempet ikutan karate >__>). Meski kuat banget, tapi dia punya satu kelemahan yang sangat mengganggu dirinya: androphobia (takut sama cowok) karena suatu hal yang pernah dialaminya sewaktu SMP. Tapi berkat Taichi dan Aoki, perlahan kelainan tersebut bisa lenyap dari dalam dirinya.
Aoki, yang dibilang paling lemah di antara berlima oleh Heartseed dan juga yang paling dodol. Satu hal yang saya salut *banget* dari Aoki, yaitu perasaan cintanya sama Yui, meskipun sempet agak goyah di Kako Random arc. Walau mengetahui kalo Yui itu kena androphobia, tapi dia gak nyerah untuk dapetin hati Yui, bahkan menurut saya dialah yang punya andil paling besar dalam menyembuhkan Yui dari kelainannya tersebut (meski pemicu awal kesembuhannya adalah karena Taichi).
With the power of love, even androphobia can be cured... (O__O) |
Sebenernya hubungan cinta antara Taichi-Iori-Inaban juga amat sangat menarik untuk diikuti apalagi dengan adanya fenomena-fenomena aneh itu (drama fans, rejoice!), tapi terpaksa tidak saya jabarkan di sini demi perdamaian dunia...ehehehe. <(≧∀≦)
Keunggulan lain, anime ini banyak memberi pelajaran hidup melalui apa yang dialami karakter-karakternya. Jika diresapi dan dihayati baik-baik, hal-hal positifpun bisa dipetik. Mungkin juga bisa diterapkan di kehidupan masing-masing, khususnya dalam menghadapi masalah bersama temen-temen dan juga keraguan-keraguan yang kemungkinan besar pernah timbul di dalam hati setiap orang. Kalo buat saya pribadi, yang paling nancep buat batin saya itu sewaktu Michi Random arc. (>__>)
Satu lagi yang saya suka dari anime ini, yaitu cara para staffnya bikin preview untuk episode selanjutnya. Potongan-potongan dialog untuk episode depan disusun sedemikian rupa ditambah BGM yang cocok untuk preview, membuat sayapun merasa gak sabar untuk nungguin episode selanjutnya sewaktu animenya masih ongoing. Nice, indeed. (^o^)
Sekarang, artworknya! Untuk ukuran tahun 2012 tergolong standar meski tetep nyaman di mata. Kalo ada yang merasa "Wah, ini kenapa desain karakternya K-ON banget ya?", saya rasa *setengah sok tau* karena hal ini: desainer karakter untuk light novel Kokoro Connect dan anime K-ON sama-sama Yukiko Horiguchi.
Musik...saya suka Paradigm nya eufonius untuk opening theme episode 1-10 (≧∀≦) Fui ni konekuto, sekai ga kawaru~ (sayang seribu sayang, di versi Blu-Ray nya Paradigm diganti...)
Kelemahan? Tentu ada. Ini bukan anime sempurna.
Pertama, Heartseed. Entah dia muncul dari mana dan apa sebenarnya makhluk tersebut, tidak dijelaskan di anime ini. Mungkin (mungkiiinnn) akan dijelaskan di light novel nya kalo udah tamat, tapi...tidak di animenya. Jika anda-anda sekalian sangat concern dengan masalah asal-usul dan sistem yang detail, hal ini pasti akan sangat mengganggu.
Kedua, Heartseed (lagi!). Saya mungkin tidak mendapati hal ini mengganggu, tapi belum tentu buat anda. Dia bisa muncul kapanpun dan playing like a God terhadap kelimanya seenak jidat! Untuk setting yang realistis seperti anime ini (gak ada magic, sci-fi tingkat tinggi, makhluk-makhluk fantastis berkuping bersayap ber-dst dst dst), sosok seperti itu bisa jadi dirasa tidak cocok buat sebagian orang.
Ketiga, Heartseed (lagi lagi!). SUARANYA!! Si seiyuu, Fujiwara Keiji, sukses membuat kuping saya terganggu dengan suara nge-bass super rendah dan pelafalannya yang datar ketika Gotou-sensei alias Gossan dirasukin Heartseed!! ~!@#$%^&*()_+ Bagi yang kupingnya agak-agak sensitif, coba jangan nonton pake headset ataupun earphone. Pilihan lain, jangan terlalu konsentrasi dengerin suaranya.
Review Anime Hentai Ouji To Warawanai Neko
By : Gibran HakimHentai Ouji to Warawanai Neko,atau disingkatHenneko. Dalam bahasa Inggris judulnya adalah The "Hentai" Prince and the Stony Cat..
Hentai? Henneko bukanlah hentai atau ecchi. Memang dipenuhi komedi yang sedikit vulgar, tetapi yang menjadi fokus dari Henneko adalah jalan ceritanya. Cerita Henneko ini menurut saya sangat unik. Ada unsur supernatural di mana sebuah patung kucing bisa mengabulkan permohonan seseorang. Menuju akhir malah ceritanya berubah menjadi misteri.
Yokodera Youto adalah seorang anak SMA mesum yang pikirannya dipenuhi hal-hal kotor mengenai perempuan. Namun tak ada yang menganggapnya sebagai orang mesum karena orang selalu salah paham ketika menilainya. Misalnya, Yokodera dianggap rajin mengikuti kegiatan klub berlari di sekolahnya. Padahal dia rajin hadir hanya karena bisa mengintip cewek-cewek dari lapangan.
Yokodera ingin agar ia bisa mengungkapkan apa yang ada di pikirannya dengan jelas. Konon ada rumor tentang sebuah patung kucing di bukit cemara yang bisa mengabulkan permohonan seseorang. Prinsipnya, kucing itu akan mengambil sesuatu yang tidak kamu inginkan dan memberikannya ke orang yang membutuhkan. Dalam hal ini Yokodera ingin menghilangkan ketersembunyian pikirannya.
Di bukit itu ia bertemu dengan seorang gadis bernama Tsutsukakushi Tsukiko (nama yang sulit, errr). Dia menginginkan agar ia dapat menyembunyikan perasaannya dari orang lain. Bersama-sama Yokodera dan Tsukiko mengucapkan permohonan mereka pada patung kucing.
Memang keinginan mereka terkabul, tetapi itu malah menjadi masalah bagi mereka.
Esoknya ketika di sekolah, Yokodera bertemu dengan Azuki Azusa, cewek kaya di sekolahnya. Yokodera mengatakan pikiran-pikiran mesumnya secara blak-blakan di depan Azusa dan murid-murid lain. Tentu saja Azusa sangat malu. Sejak saat itu Yokodera mendapat julukan Hentai Ouji atau Pangeran Mesum.
Yokodera bertemu dengan Tsukiko yang ternyata juga bersekolah di SMA yang sama. Tsukiko pun mendapat masalah, karena ia tak dapat lagi menampakkan ekspresi di wajahnya. Meski dia marah, sedih, senang, tertawa, dia akan tetap tanpa ekspresi. Akhirnya Yokodera dan Tsukiko bekerja sama untuk mendapatkan kembali apa yanghilang dari mereka.
Tak lama kemudian Yokodera menyadari jika Azusa sang gadis kaya telah mengambil ketersembunyian miliknya karena dia selalu tampak tertutup. Ketika Yokodera dan Tsukiko hendak mengambilnya kembali, malah terungkap rahasia Azusa. Dia tidak kaya dan bekerja paruh waktu untuk hidup dengan status sosial tinggi. Setelah berteman dengan Yokodera dan Tsukiko, Azusa menjadi gadis normal dan Yokodera mendapat apa yang hilang darinya kembali.
Sementara itu terungkap jika Tsukiko mempunyai masalah dengan kakak perempuannya, Tsutsukakushi Tsukushi. Hubungan mereka tidak baik, menurut Tsukiko, kakaknya membencinya karena sifat Tsukiko yang childish. Namun entah mengapa saya tidak paham ternyata Tsukushi mencintai Tsukiko, bahkan malah berbau yuri. Hahaha gila. Terungkap juga jika sebab Tsukiko memohon pada kucing batu adalah untuk menghilangkan sifat childishnya, sehingga ia bisa berhubungan baik dengan kakaknya. Juga ternyata orang yang membuat kucing batu di bukit itu adalah kakak Tsukiko sendiri.
Yokodera menemukan satu patung kucing lagi di gudang rumah keluarga Tsutsukakushi. Patung itu disebut Cat God / Dewa Kucing dan mempunyai kekuatan untuk mengabulkan permohonan secara langsung dan tak terduga. Tiba-tiba gadis kecil yang bernama Emi muncul. Tampaknya dia pernah bertemu Yokodera di masa lalu tetapi Yokodera tidak ingat. Lalu tiba-tiba juga Dewa Kucing muncul dan merasuki Azusa.
Ketika Yokodera melihat foto ibu Tsukiko dan kakaknya, dia merasa mengingat sesuatu. Di saat yang sama, ternyata baik Tsukiko maupun Tsukushi tidak dapat mengingat masa lalu mereka bersama ibunya. Misteri pun dimulai. Masa lalu Yokodera, Tsukiko, dan Tsukushi saling berhubungan dan melibatkan Sang Dewa Kucing.
Characters
Yokodera Youto
VA: Kaji Yuki
Tsutsukakushi Tsukiko
Cewek yang ditemui Yokodera di bukit cemara tempat kucing batu. Dia kehilangan ekspresinya akibat permohonannya untuk menyembunyikan perasaannya. Jadi, luarnya tampak datar meski dia marah, sedih, atau bahagia. Tsukiko menyukai Yokodera.
VA: Ogura Yui
Azuki Azusa
Awalnya dia cewek yang berperilaku layaknya orang kaya. Sebenarnya dia anak biasa yang bekerja paruh waktu. Dia tak memiliki seorang teman pun. Namun kini dia menjadi teman Yokodera dan Tsukiko. Azusa menyukai Yokodera. Azusa sering membantu Yokodera dalam menghadapi masalah.
VA: Ishihara Kaori
Tsutsukakushi Tsukushi
Kakak perempuan Tsukiko yang tampaknya sangat membenci Tsukiko. Namun terungkap jika sebenarnya dia "menyukai" Tsukiko. Ada hawa yuri, sih. Entah mengapa juga ia jadi jatuh cinta dengan Yokodera. Namun sebenarnya dia mengira Yokodera punya saudara kembar, dan dia jatuh cinta ke saudara kembarnya Yokodera itu.
VA: Tamura Yukari
Pollarola Emanuela "Emi"
Gadis kecil yang ditemui Yokodera di masa lalu dan pernah membuat janji dengan Yokodera. Namun entah mengapa Yokodera tidak mengingatnya. Panggilannya adalah Emi.
VA: Terakawa Aimi
Review Anime Koi To Senkyo To Chocolate
By : Gibran Hakim
Koi to Senkyo to Chocolate (Cinta, Pemilihan, dan Coklat).
Apa yang dikisahkan dalam anime ini sangat cocok dengan judulnya, yaitu tiga hal: cinta, pemilihan, dan coklat.
Anime ini menceritakan perjuangan Oojima Yuuki dan anggota Food Research Club lainnya untuk menyelamatkan klub mereka dari pembubaran. Untuk itu, Oojima harus terpilih menjadi ketua OSIS. Memang cerita hanya diawali dari rencana sepele penyelamatan sebuah klub. Namun, certianya jauh dari sepele. Dipenuhi dengan berbagai konflik, usaha pembunuhan, tragedi, konflik keluarga, trauma masa lalu, dan penculikan. Menarik sekali.
Di awal episode pertama anime ini diperliatkan sebuah scene. Mungkin ini prolognya lah. Ada seorang gadis sedang memata-matai sebuah transaksi gelap. Ia memotretnya menggunakan kameranya. Kemudian ketika gadis itu berjalan, sebuah mobil yang dikendarai salah seorang yang bertransaksi tadi sengaja menabraknya dari belakang. Lalu orang itu merusak memory card kamera untuk menghilangkan bukti.
Setelah itu lagu opening...
Melihat scene itu saya agak bingung, apa ini salah anime? Tapi ternyata tidak.
Sinopsis
Yuuki Ojima, Chisato Sumiyoshi, dan Mifuyu Kiba berangkat bersama ke sekolah. Di sekolah Mereka bertiga adalah anggota Food Research Club, bersama beberapa anggota lainnya:
(kalau ada lagi saya lupa, karena nonton ini sudah tahun lalu)
Kegiatan di FRC dipenuhi kekonyolan yang membuat saya bingung, apa hubungannya dengan scene tabrak lari di awal tadi. Salah seorang anggota, Yume meminta anggota FRC untuk mencoba produk barunya, Yaoi Stick (nama yang tidak enak). Ketika Chisato hampir menelan stick itu, Oojima mencegahnya karena ternyata stick itu adalah coklat putih. Rupanya Chisato sangat membenci coklat. Ia berterima kasih pada Oojima.
Penasehat klub, Hazuki Sensei, datang dengan kabar buruk. Ada kemungkingan FRC akan ditutup jika yang terpilih dalam pemilihan ketua OSIS yang akan datang adalah Satsuki Shinonome. Ia berencana membubarkan klub-klub yang boros dalam hal finansial sekolah, FRC salah satunya. Satsuki adalah adik tiri Hazuki sendiri, tetapi hubungan mereka tidak baik. Karena hal itu, FRC mungkin harus memilih kandidat lainnya: Moheiji Tatsumi. Namun, melihat kekotoran trik Moheiji, Chisato enggan memilihnya. FRC sepakat untuk menjadikan salah satu anggotanya sebagai kandidat. Dan kandidat itu adalah Oojima Yuuki. Mereka harus berjuang agar Oojima terpilih, sehingga FRC tidak dibubarkan. Dalam perjuangannya, Oojima dibantu oleh Yakumo Mouri, ketua OSIS yang sekarang masih menjabat.
Dalam kisah perjuangan Oojima menjadi ketua OSIS, terdapat beberapa konflik yang timbul dari berbagai tokoh. Ada Isara Aomi, anak yang masuk sekolah melalui jalur beasiswa. Ia selalu bekerja setiap pulang sekolah. Ia kerap kali dijahili, dibully, dan diejek oleh anak-anak lain karena keadaan keluarganya yang miskin. Aomi juga membantu Oojima dalam perjuangannya menjadi ketua OSIS. Melihat Aomi, Oojima merasa kasihan. Ia berniat menambahkan "menghilangkan diskriminasi terhadap anak-anak penerima beasiswa" sebagai visi misinya. Namun, ia ditentang oleh Chisato dan Mouri karena akan semakin sedikit yang memilihnya dengan moto itu. Diskriminasi di sekolah ini sangat kuat.
Ada juga konflik keluarga antara Satsuki dan Hazuki Sensei, dan Oojima sebagai penengahnya. Konflik yang kurang saya pahami maksudnya. Ada istilah rhesus-rhesus segala. Namanya juga konflik hubungan darah keluarga.
Ada juga konflik cinta dan pertemanan antara Oojima, Chisato, dan Mifuyu. Chisato merupakan teman masa kecil Oojima. Ia menyukai Oojima. Namun, Oojima selalu bilang kalau ia menyukai Mifuyu. Dan Mifuyu selalu menolak Oojima, walaupun sebenarnya ia menyukai Oojima. Dahulu, Mifuyu menjalani operasi yang mengharuskannya mengulang satu tahun sekolah. Ia menjadi yang paling tua dan tidak mempunyai teman. Hanya satu orang yang mau menemaninya, yaitu Chisato. Mifuyu merasa berhutang budi pada Chisato. Karena itu ia merelakan Oojima untuk Chisato, meskipun ia menyukainya.
Dan apa maksud chocolate dalam judul anime ini? Hubungannya adalah dengan Chisato yang membenci coklat. Chisato memiliki adik laki-laki yang telah meninggal karena kecelakaan. Di hari ketika ia meninggal, Chisato marah-marah dan tidak mau memberikan coklat padanya. Hingga ia tewas. Hal ini membuat Chisato sangat menyesal hingga ia sangat membenci coklat. Saat itu ia bertemu Oojima di masa kecilnya. Oojima selalu menerima coklat pemberian Chisato.
Melihat episode-episode sepeti itu membuat saya lupa dengan adegan tabrakan di awal episode satu...
Suatu hari Oojima melihat salah seorang anggota FRC, Michiru Morishita, sedang bermain harmonika. Suatu hari yang lain, harmonika yang rusak itu tidak sengaja terbawa oleh Oojima. Oojima memperbaikinya dan menemukan ada tulisan "KANA" pada harmonika itu. Morishita mengaku kalau Kana adalah sahabat terbaiknya yang memberikan harmonika itu padanya. Kana telah lama menghilang. Morishita masuk ke sekolah ini untuk mencarinya, tetapi ia tidak pernah menemukannya.
Oojima sering melihat tingkah laku misterius Mouri sang ketua OSIS. Oojima mendengar pembicaraannya di telepon. Mouri juga sering terlihat mengunjungi suatu kamar di rumah sakit. Oojima mengikutinya hingga ke kamar. Oojima kaget melihat nama orang yang terbaring koma di kamar itu: Kana Ougibashi. Di dalam kamar itu, seseorang memukul Oojima hingga pingsan. Lalu ia menangkap Oojima.
Ternyata mereka adalah Mouri dan para anggota Public Safety Department. Mouri mengungkapkan pada Oojima bahwa ternyata Kana dan Morishita adalah mata-mata S-class dari Public Safety Department. Ketika mengamati sebuah transaksi gelap, seseorang menabrak Kana dengan mobilnya. Kini Kana sedang dalam keadaan koma dan di rumah sakit milik Katahira Faction. Keberadaan Kana dirahasiakan. Mouri diancam, kalau ia terus mendukung Oojima, maka rumah sakit milik Katahira Faction itu akan membiarkan nyawa Kana melayang. Mendengar kenyataan ini, Oojima sangat terkejut. Oojima juga marah karena menyembunyikan Kana dari Morishita yang telah lama mencarinya sangatlah kejam. Oojima menelpon Morishita dan memberitahunya jika Kana ada di rumah sakit itu.
Mouri marah, lantas ia memerintahkan untuk memperketat keamanan rumah sakit. Morishita yang berhasil menyelinap ke kamar Kana membawa Kana pergi dengan kursi roda. Di jalan, Morishita memainkan harmonikanya. Mendengar permainan Morishita, Kana sembuh dari keadaan komanya. Mouri berterimakasih pada Oojima.
Malam harinya Oojima dan Chisato berjalan bersama. Secara tak terduga mereka berdua diserang oleh seseorang hingga mereka berdua pingsan. Orang itu menculik Chisato. Esoknya adalah hari diadakannya pemilihan ketua OSIS. Oojima harus datang ke pemilihan itu untuk pidato terakhirnya. Namun, sang penculik mengancam Oojima kalau ia ingin Chisato selamat, ia harus pergi ke suatu tempat yang ia perintahkan. Rupanya maksud penculik itu sengaja agar Oojima tidak dapat menghadiri pemilihan ketua OSIS.
Apa yang terjadi kemudian? Saya tidak mau membocorkan ending fenomenalnya.
Sangat menarik. Awalnya hanya rencana sepele untuk menyelamatkan FRC dari dibubarkan. Namun ceritanya jadi seperti ini... Unexpected
Setelah itu lagu opening...
Melihat scene itu saya agak bingung, apa ini salah anime? Tapi ternyata tidak.
Sinopsis
Yuuki Ojima, Chisato Sumiyoshi, dan Mifuyu Kiba berangkat bersama ke sekolah. Di sekolah Mereka bertiga adalah anggota Food Research Club, bersama beberapa anggota lainnya:
- Yume yang yaoi dan mencintai Oojima.
- Nozomi (Non-chan) si genius yang suka membuat alat-alat aneh.
- Morishita yang pendiam dan pasif.
- Ai dan Kii, dua sahabat yang berisik.
(kalau ada lagi saya lupa, karena nonton ini sudah tahun lalu)
Kegiatan di FRC dipenuhi kekonyolan yang membuat saya bingung, apa hubungannya dengan scene tabrak lari di awal tadi. Salah seorang anggota, Yume meminta anggota FRC untuk mencoba produk barunya, Yaoi Stick (nama yang tidak enak). Ketika Chisato hampir menelan stick itu, Oojima mencegahnya karena ternyata stick itu adalah coklat putih. Rupanya Chisato sangat membenci coklat. Ia berterima kasih pada Oojima.
Penasehat klub, Hazuki Sensei, datang dengan kabar buruk. Ada kemungkingan FRC akan ditutup jika yang terpilih dalam pemilihan ketua OSIS yang akan datang adalah Satsuki Shinonome. Ia berencana membubarkan klub-klub yang boros dalam hal finansial sekolah, FRC salah satunya. Satsuki adalah adik tiri Hazuki sendiri, tetapi hubungan mereka tidak baik. Karena hal itu, FRC mungkin harus memilih kandidat lainnya: Moheiji Tatsumi. Namun, melihat kekotoran trik Moheiji, Chisato enggan memilihnya. FRC sepakat untuk menjadikan salah satu anggotanya sebagai kandidat. Dan kandidat itu adalah Oojima Yuuki. Mereka harus berjuang agar Oojima terpilih, sehingga FRC tidak dibubarkan. Dalam perjuangannya, Oojima dibantu oleh Yakumo Mouri, ketua OSIS yang sekarang masih menjabat.
Dalam kisah perjuangan Oojima menjadi ketua OSIS, terdapat beberapa konflik yang timbul dari berbagai tokoh. Ada Isara Aomi, anak yang masuk sekolah melalui jalur beasiswa. Ia selalu bekerja setiap pulang sekolah. Ia kerap kali dijahili, dibully, dan diejek oleh anak-anak lain karena keadaan keluarganya yang miskin. Aomi juga membantu Oojima dalam perjuangannya menjadi ketua OSIS. Melihat Aomi, Oojima merasa kasihan. Ia berniat menambahkan "menghilangkan diskriminasi terhadap anak-anak penerima beasiswa" sebagai visi misinya. Namun, ia ditentang oleh Chisato dan Mouri karena akan semakin sedikit yang memilihnya dengan moto itu. Diskriminasi di sekolah ini sangat kuat.
Ada juga konflik keluarga antara Satsuki dan Hazuki Sensei, dan Oojima sebagai penengahnya. Konflik yang kurang saya pahami maksudnya. Ada istilah rhesus-rhesus segala. Namanya juga konflik hubungan darah keluarga.
Ada juga konflik cinta dan pertemanan antara Oojima, Chisato, dan Mifuyu. Chisato merupakan teman masa kecil Oojima. Ia menyukai Oojima. Namun, Oojima selalu bilang kalau ia menyukai Mifuyu. Dan Mifuyu selalu menolak Oojima, walaupun sebenarnya ia menyukai Oojima. Dahulu, Mifuyu menjalani operasi yang mengharuskannya mengulang satu tahun sekolah. Ia menjadi yang paling tua dan tidak mempunyai teman. Hanya satu orang yang mau menemaninya, yaitu Chisato. Mifuyu merasa berhutang budi pada Chisato. Karena itu ia merelakan Oojima untuk Chisato, meskipun ia menyukainya.
Dan apa maksud chocolate dalam judul anime ini? Hubungannya adalah dengan Chisato yang membenci coklat. Chisato memiliki adik laki-laki yang telah meninggal karena kecelakaan. Di hari ketika ia meninggal, Chisato marah-marah dan tidak mau memberikan coklat padanya. Hingga ia tewas. Hal ini membuat Chisato sangat menyesal hingga ia sangat membenci coklat. Saat itu ia bertemu Oojima di masa kecilnya. Oojima selalu menerima coklat pemberian Chisato.
Melihat episode-episode sepeti itu membuat saya lupa dengan adegan tabrakan di awal episode satu...
Suatu hari Oojima melihat salah seorang anggota FRC, Michiru Morishita, sedang bermain harmonika. Suatu hari yang lain, harmonika yang rusak itu tidak sengaja terbawa oleh Oojima. Oojima memperbaikinya dan menemukan ada tulisan "KANA" pada harmonika itu. Morishita mengaku kalau Kana adalah sahabat terbaiknya yang memberikan harmonika itu padanya. Kana telah lama menghilang. Morishita masuk ke sekolah ini untuk mencarinya, tetapi ia tidak pernah menemukannya.
Oojima sering melihat tingkah laku misterius Mouri sang ketua OSIS. Oojima mendengar pembicaraannya di telepon. Mouri juga sering terlihat mengunjungi suatu kamar di rumah sakit. Oojima mengikutinya hingga ke kamar. Oojima kaget melihat nama orang yang terbaring koma di kamar itu: Kana Ougibashi. Di dalam kamar itu, seseorang memukul Oojima hingga pingsan. Lalu ia menangkap Oojima.
Ternyata mereka adalah Mouri dan para anggota Public Safety Department. Mouri mengungkapkan pada Oojima bahwa ternyata Kana dan Morishita adalah mata-mata S-class dari Public Safety Department. Ketika mengamati sebuah transaksi gelap, seseorang menabrak Kana dengan mobilnya. Kini Kana sedang dalam keadaan koma dan di rumah sakit milik Katahira Faction. Keberadaan Kana dirahasiakan. Mouri diancam, kalau ia terus mendukung Oojima, maka rumah sakit milik Katahira Faction itu akan membiarkan nyawa Kana melayang. Mendengar kenyataan ini, Oojima sangat terkejut. Oojima juga marah karena menyembunyikan Kana dari Morishita yang telah lama mencarinya sangatlah kejam. Oojima menelpon Morishita dan memberitahunya jika Kana ada di rumah sakit itu.
Mouri marah, lantas ia memerintahkan untuk memperketat keamanan rumah sakit. Morishita yang berhasil menyelinap ke kamar Kana membawa Kana pergi dengan kursi roda. Di jalan, Morishita memainkan harmonikanya. Mendengar permainan Morishita, Kana sembuh dari keadaan komanya. Mouri berterimakasih pada Oojima.
Malam harinya Oojima dan Chisato berjalan bersama. Secara tak terduga mereka berdua diserang oleh seseorang hingga mereka berdua pingsan. Orang itu menculik Chisato. Esoknya adalah hari diadakannya pemilihan ketua OSIS. Oojima harus datang ke pemilihan itu untuk pidato terakhirnya. Namun, sang penculik mengancam Oojima kalau ia ingin Chisato selamat, ia harus pergi ke suatu tempat yang ia perintahkan. Rupanya maksud penculik itu sengaja agar Oojima tidak dapat menghadiri pemilihan ketua OSIS.
Apa yang terjadi kemudian? Saya tidak mau membocorkan ending fenomenalnya.
Sangat menarik. Awalnya hanya rencana sepele untuk menyelamatkan FRC dari dibubarkan. Namun ceritanya jadi seperti ini... Unexpected